Gejala Penyakit Kucing Susah Kencing (Flutd / Fus) Dan Cara Mencegahnya
Penyakit kanal kencing kepingan bawah pada kucing atau Feline lower urinary tract disease (FLUTD) atau dikenal juga dengan nama Feline Urologic Syndrome (FUS) merupakan persoalan kesehatan yang sering terjadi pada kucing terutama kucing jantan.Tanda-tanda kucing dengan FLUTD biasanya mengalami kesulitan dan rasa sakit dikala buang air kecil atau anyang anyangan, sering buang air kecil, dan ada darah dalam urin.
Tanda-tanda klinis yang sering di jumpai dalam FLUTD/FUS yaitu:
Penyakit kucing kanal kencing ini sanggup menyerang di segala usia. Namun biasanya terjadi pada kucing paruh baya yang kelebihan berat tubuh lantaran jarang aktifitas.- Disuria: kesulitan buang air kecil
- Pollakiuria: Sering buang air kecil
- Stranguria: Nyeri dikala buang air kecil
- Haematuria: Urin berwarna merah muda, gelap, atau berdarah
- Periuria: Buang air kecil yang tidak pantas
- Perubahan perilaku: Menjilati area genital secara berlebihan. nafsu makan berkurang.
- Kencing di luar kotak pasir (toilet) yang disediakan
Sering kali tanda-tanda klinis sanggup jadi disebabkan oleh urolitiasis (15%), kelainan anatomi (10%), gangguan sikap (7%), abses kuman (2%) dan neoplasia (1%) ibarat grafik dibawah ini.
![]() |
British Small Animal Veterinary Association |
Apa penyebab penyakit kanal kencing FLUTD pada kucing?
1. Urolithiasis (Batu kandung Kemih)
Salah satu penyebab FLUTD ialah pembentukan kerikil kandung kemih atau urolith di kandung kemih dan uretra. Ini ialah koleksi mineral yang terbentuk di kanal kemih kucing.
Perawatan: Dokter binatang juga sanggup membantu kucing melewati kerikil dengan menyiram kandung kemihnya dengan cairan steril atau mengeluarkan kerikil kecil eksklusif dari kandung kemih memakai cystoscope dikala kucing dalam anestesi.
2. Infeksi Saluran Kemih
Penyebab FLUTD lainnya yaitu abses kanal kemih dengan bakteri, jamur, benalu dan virus. nfeksi kanal kemih ialah penyebab FLUTD yang relatif umum pada kucing yang lebih tua, diikuti oleh urolith.
Perawatan: untuk abses kanal kemih sering tergantung pada tingkat keparahan abses dan organisme penyebab infeksi, dan mungkin termasuk terapi cairan, pengasaman kemih, dan / atau antibiotik.
3. Obstruksi uretra
Kucing jantan berisiko lebih besar mengalami obstruksi uretra daripada betina lantaran uretra mereka lebih panjang dan sempit.
Obstruksi uretra merupakan persoalan serius terkait dengan fungsi kemih lantaran ketika uretra kucing tersumbat sebagian atau seluruhnya. Kucing-kucing ini berusaha untuk buang air kecil dan menghasilkan sedikit atau tanpa air seni.
Perawatan: Perawatan dari kondisi ini termasuk menghilangkan sumbatan, biasanya dilakukan dengan menyiram larutan steril melalui pipa sempit yang ditempatkan ke dalam uretra. Setelah obstruksi dihilangkan, perawatan lebih lanjut tergantung pada kondisi kucing.
4. Feline idiopathic cystitis (FIC)
FIC terlihat paling umum pada kucing muda sampai paruh baya dengan risiko jantan dan betina sama-sama berisiko namun dengan penyakit kanal kemih yang lebih rendah.
Perawatan: Perawatan medis sanggup bervariasi, seringkali dokter binatang akan mulai dengan mengatasi persoalan perilaku, mulai dari masakan dan mengurangi stres.[1]
Baca juga: Jenis Virus Kucing Yang Berbahaya
Tips Mencegah Feline lower urinary tract disease (FLUTD)
Perlu diketahui bahwa penyakit kanal kemih berpotensi penyakit seumur hidup. Setiap kucing yang telah dirawat lantaran penyakit kanal kemih berisiko mengidapnya lagi. Makara sangat penting untuk mencegah penyakit itu tiba kembali.
- Selalu sediakan air higienis setiap hari.
- Beri makan masakan kecil secara rutin.
- Kotak kotoran harus selalu dijaga kebersihannya.
- Kurangi stress.
- Tingkatkan asupan air
- Memberinya lebih banyak mainan.
- Hindarkan perubahan mendadak terhadap hal hal yang rutin
- Sediakan cukup kotak pasir dengan pasir yang disukai kucing (biasanya sejumlah kucing dengan komplemen satu kotak pasir). [2]
Sebagian besar kasus FLUTD membaik tanpa perawatan medis, tetapi gejalanya sanggup muncul kembali.
Meskipun mereka mungkin tidak mengancam jiwa kucing Anda, mereka sanggup merasa tidak nyaman, sehingga perawatan sanggup meningkatkan kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Jika kucing Anda kesulitan buang air kecil dan menawarkan tanda-tanda FLUTD lainnya, bawa ia ke dokter binatang sesegera mungkin.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mencegah Penyakit Kucing Feline CalicivirusDokter binatang Anda akan memberinya investigasi fisik dan mengumpulkan sampel urin. Pemeriksaan darah, rontgen, dan ultrasonografi perut juga sanggup direkomendasikan untuk diagnosis.